Beranda | Artikel
Khutbah Jumat: Dua Sifat yang Dicintai oleh Allah
Senin, 5 Agustus 2024

Khutbah Jumat: Dua Sifat yang Dicintai oleh Allah ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Jum’at, 27 Al-Muharram 1446 H / 2 Agustus 2024 M.

Khutbah Jumat Pertama: Dua Sifat yang Dicintai oleh Allah

إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمُ وَالأَنَاةُ

“Sesungguhnya kamu memiliki dua sifat yang dicintai oleh Allah: sifat halim dan sifat anah.” (HR. Muslim)

Dua sifat yang dicintai oleh Allah ini penting untuk kita miliki. Yang pertama yakni sifat halim yang hakikatnya adalah menahan diri saat emosi dan marah, dan tetap tenang ketika kita ditimpa emosi dan kemarahan.

Karena sesungguhnya, ketika marah, akal kita hilang. Ketika marah, kita melakukan sesuatu yang tidak diridhai oleh Ar-Rahman. Seringkali ketika marah, terlihatlah dan terbukalah aib-aib diri kita. Maka dari itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyuruh agar kita bisa menahan amarah.

Dalam hadits-hadits yang shahih, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan,

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ مَا شَاءَ

“Barangsiapa yang menahan amarahnya padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk, hingga ia dipersilakan memilih bidadari surga yang ia mau.”(HR. Abu Dawud)

Subhanallah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda dalam hadits,

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

“Bukanlah orang yang kuat itu orang yang bisa mengalahkan orang lain dalam gulat, akan tetapi orang yang kuat itu adalah orang yang bisa menahan dirinya saat ia marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Betapa banyak kita saksikan, dalam kehidupan sehari-hari, para suami yang mudah mengucapkan talak saat marah, dan betapa banyak pula orang yang mengucapkan kata-kata yang dimurkai oleh Allah saat marah.

Diriwayatkan dalam Musnad Imam Ahmad, dahulu ada dua orang yang berteman, yang satu shalih namun yang satu lagi suka berbuat maksiat. Suatu hari, orang yang shalih melihat temannya berbuat maksiat, maka ia menasihatinya. Keesokan harinya, hal yang sama terjadi hingga ketiga kalinya. Orang yang dinasihati marah dan berkata, “Kamu hendaknya menjaga dirimu sendiri saja, ngapain kamu selalu memata-matai diriku?”

Maka marahlah orang yang shalih ini dan bersumpah,

وَاللَّهِ لَا يَغْفِرُ اللَّهُ لَكَ

“Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni dosa-dosamu.”

Maka Allah pun murka mendengar ucapan orang ini. Allah berfirman kepada para malaikat-Nya,

مَنْ ذَا الَّذِي يَتَأَلَّى عَلَيَّ أَنْ لَا أَغْفِرَ لِفُلَانٍ فَإِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِفُلَانٍ وَأَحْبَطْتُ عَمَلَكَ

“Siapa yang berani bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni dosa si Fulan itu? Saksikanlah bahwa Aku telah mengampuni dosa orang yang berdosa itu dan membatalkan amalan orang shalih itu (karena kemarahan lalu mengucapkan kata-kata yang tidak diredai oleh Allah ‘Azza wa Jalla).” (HR. Ahmad)

Maka kewajiban kita adalah menahan amarah karena itu amalan yang agung di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terlebih kita sebagai seorang suami saat marah terhadap istri, saat marah terhadap anak, atau seorang guru marah kepada anak muridnya. Maka pikirkanlah baik-baik, apakah marah adalah solusi terbaik? Apakah marah akan menyelesaikan permasalahan atau tidak? Sungguh sangat penting sifat Halim ini, saudaraku. Maka ini adalah sifat yang dicintai oleh Ar-Rahman.

Khutbah Jumat Kedua: Dua Sifat yang Dicintai oleh Allah

Kemudian sifat yang kedua adalah al-anah, yaitu sifat tidak tergesa-gesa dalam mengambil sikap, tidak tergesa-gesa dalam menerima berita, dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan apapun. Namun, ia berpikir jauh ke depan untuk mengambil sikap yang terbaik, yang lebih maslahat dan mudaratnya lebih kecil apabila ada dua mudarat.

Saudaraku, sifat al-anah dicintai oleh Allah. Sebaliknya, sifat isti’jal (tergesa-gesa) itu berasal dari setan. Tergesa-gesa dalam ibadah sehingga tidak tuma’ninah, menyebabkan shalat tidak diterima oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan sehingga tidak dilakukan dengan sebaik-baiknya. Itu bukanlah perbuatan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka, saudaraku, inilah dua sifat yang dicintai oleh Allah. Yang pertama adalah al-hilm (lemah lembut), yaitu kemampuan menahan emosi saat marah. Yang kedua adalah al-anah, tidak tergesa-gesa mengambil sikap, tetapi melihat jauh ke depan, melihat mana yang paling maslahat, dan berusaha untuk tabayun jika itu berupa kabar.

Download mp3 Khutbah Jumat: Dua Sifat yang Dicintai oleh Allah

Jangan lupa untuk ikut membagikan link download “Khutbah Jumat: Dua Sifat yang Dicintai oleh Allah” ini kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga menjadi pembukan pintu kebaikan bagi kita semua.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54340-khutbah-jumat-dua-sifat-yang-dicintai-oleh-allah/